Pengalaman Sumbing Via Butuh Kaliangkrik Magelang

Sunset Pos 1

Assalamualaikum wr.wb

Gunung Sumbing adalah salah satu gunung tertinggi ke dua setelah Gunung Slamet.  Gunung Sumbing ini memiliki ketinggian 3.371 Mdpl dimana Gunung Sumbing ini terletak di Jawa tengah yang dikelilingi wilayahnya yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.  Dan disetiap kabupaten memiliki jalur pendakian masing - masing.

Saya akan menceritakan pengalaman saya ketika mendaki Gunung Sumbing via Kaliangkrik.  Sebelumnya pendakian pertama saya mendaki Gunung Sumbing ini yaitu melewai jalur Garung Wonosobo itu adalah pengalaman pertama saya mendaki Gunung Sumbing ini.  Namun karena tertarik atas saran teman saya akhirnya saya ingin mencoba pendakian melalui Jalur Kaliangkrik.

Jalur Kaliangkrik ini sebenarnya terdapat dua jalur pendakian yaitu jalur pendakian via mangli dan via butuh.  Yang saya akan ceritakan adalah melalui jalur Butuh Kaliangkrik.  Untuk mendaki Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik ini basecampnya berada di Kecamatan Kaliangkrik, nama desanya adalah Desa Temanggung bukan Kabupaten Temanggung ya, dan dusunnya bernama Dusun Butuh.  Untuk mencapai basecamp Butuh ini pendaki diharuskan melawati jalan naik dan tanjakan jadi saya sarankan untuk mengecek kendaraan anda sebelum melakukan pendakian ini.  Saya sarankan memakai kendaraan roda dua, dikarenakan untuk roda empat saya rasa terlalu berlebihan jalanya juga tidak terlalu lebar dan menanjak untuk mecapai basecampnya.

Dari kota Magelang pergi ke arah barat menuju Kecamatan Kaliangkrik.  Selanjutnya dari pasar kaliangkrik setelah turunan ada tanjakan yang disana terdapat pertigaan, silahkan anda ambil yang kanan kemudian jalan terus sampai di kelurahan Temanggung tepatnya di SD N Temanggung ambil kanan dan jalanya naik terus akan ada petunjuknya.

Basecamp Butuh

Di basecamp Butuh ini jika suasananya tepat serasa sudah diatas awan ya mirip mirip lah seperti negara udara di avatar ang hehe.  Dibasecamp Butuh ini sebenarnya berada di rumah Pak Kadus yang saya lupa namanya, maafin ya Pak 😄 , yang rumahnya berada paling atas sendiri, seenarnya bukan paling atas cuma memang dekat banget sama rumah yang terakhir pojokan paling atas.  Berbeda dengan jalur pendakian Sumbing lainya disini administrasinya hanya dengan membeli Stiker saja dan kisaran harganya mulai Rp 2.500 saja ada juga yang Rp 5.000 dan ternyata tidak ada biaya parkir juga.  Udah tinggal beli stiker bagaikan sebuah tiket pendakian, Bapaknya juga ramah dan itu saya beli seuasai pendakian, menarik bukan ?

Nah waktu itu saya dan sahabat saya ini melakukan pendakian mulai sore hari yaitu sekitar jam 4 sore dari basecamp setelah sholat ashar.  Nah di Jalur Butuh Kaliangkrik ini terdapat 4 pos yang harus dilewati. Perjalanan dari Basecamp sampai pos 1 akan melewati perkebunan warga dengan menaiki anak tangga bagi anda yang tidak terbiasa perjalanan menggunakan anak tangga perlu stamina dan kondisi badan yang bugar untuk melewatinya. Samapai pos 1 waktu itu adalah saat beruntung bagi kami, kenapa ? pemandangan sunset atau matahari terbenan memanjakan mata kami hingga akhirnya kami putuskan untuk beristirahat di pos 1 hingga menjelang magrib dan akhirnya kita sholat magrib di pos 1.  Di pos 1 ini terdapat tempat datar yang dapat digunakan untuk mendirikan sekitar 3 - 4 tenda.

Sunset Pos 1

Setelah kita sholat magrib kita melanjutkan perjalanan menuju pos 2.  Dari pos 1 menuju pos 2 juga melewati anak tangga lagi namu ada juga beberapa bonus (jalan datar) yang dilewati.  Pemandanganya juga mulai memasuki hutan pinus yang lebat dan agak rimbun.  Nah di sampai di Pos 2 kami beristirahat dan melaksanakan sholat isya.  Di pos 2 ini dikelilingi oleh pohon pinus jadi pemandanganya hanya hutan pinus disini.  Terdapat  tanah datar yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda dome sekitar 3 - 4 an.  Jika tidak dalam keadaan darurat saya sangat merekomendesaikan tidak berkemah di pos 2 ini karena selain terbatasnya pemandangan juga berada di tengah hutan pinus yang mungkin ada yang berkesan horror hehehe, lagi pula juga naggung benget habis pos 2 jalan menuju pos 3 juga datar - datar banyak bonusnya.

Nah untuk menuju pos 3 dari pos 2 ini jalan yang dilalui terdapat banyak sekali bonus (jalan datar) pokoknya setelah pos 2 itu jalanya nikmat sekali melewati sekitar 7 atau 9 aliran sungai dan jalanya landai banget.  Dengan pemandangan alam terbuka juga kelap kelip lampu kecil - kecil rumah penduduk yang ada.  Pos 3 ini berada bersebelahan dengan aliran sungai yang terkahir, disini juga ada sumber air yang dapat digunakan untuk mengisi cadangan air untuk perbekalan. 

Foto ini diambil ketika perjalanan pulang, Datar kan jalanya

Dari pos 3 menuju pos 4 jalanya juga landai tetapi sedikit menanjak.  Pos 4 ini dinamakan pos Pohon Tunggal karena hanya ada satu pohon saja yang ada disana. Di Pos 4 ini juga tempat kami mendirikan tenda dome kami.  Terdapat tanah lapang yang luas disini  jadi saya sarankan untuk mendirikan dome disini saja atau bisa juga dipuncak tapi rawan badai, atau juga bisa dikawah Gunung Sumbing.  Lagi pula disini pemandanganya juga bagus sekali, terdapat pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang memanjakan mata. Kami sampai di pos 4 Sumbing ini sekitar pukul 21.30 sekitar 5 jam kami melakukan pendakian.  Karena tempatnya yang terbuka terpaan angin disini akan sangat terasa kencang sekali jadi jaga barang bawaan yang mudah terbang ya.

Ini adalah foto di pos 4 saat sunrise

Saya yang memakai baju putih, yang sebelahnya Masadi

Saya yang memakai baju putih, yang sebelahnya Masadi

Dari pos 4 sampai puncak sejati perjalananya sekitar 1 jam an saja bisa juga kurang, itu kalau santai. nah jika ingin ke kawah ada persimpangan silahkan ambil jalan turun atau ambil jalan ke kanan untuk menuju kawah Gunung Sumbing ini.

Ada cerita menarik ketika saya melakukan pendakian ini, saya hanya berdua saja melakukan pendakian ini bersama sahabat saya hehe, saya bukan maho atau sejenisnya ini murni karena kami memang niat banget muncak.  Kami pikir akan menemui pendaki lainya ketika perjalanan pendakian, atau di puncak tapi ternyata nihil, yah benar saja gunung Sumbing serasa milik berdua waktu itu.  Tapi keesokan harinya waktu di Pos 4 ada 2 orang bapak - bapak yang mau pergi mencari belerang dengan hanya bekal air minum dan roti, kagum saya pada mereka katanya untuk mengobati gatal - gatal.

Saya yang memakai baju putih, yang sebelahnya Masadi

Saya yang memakai baju putih, yang sebelahnya Masadi yang berkaca mata

Nah mungkin itulah sedikit cerita saya perjalanan saya melalui perjalanan pendakian Sumbing Via Butuh Kaliangkrik.

Wassalamualaimum wr.wb